100 Hari Kepergiaan Baby E - Bertemu Yayasan RUTH (Wanita Kehamilan Tidak Diinginkan)





11 Juli 2020 merupakan 100 hari kepergiaan Baby E. Akhirnya, saya pun berani untuk melihat dan membereskan kembali perlengkapan Baby E. Memang sebelumnya ada beberapa yang sudah saya titipkan di rumah mama saya. Kini sisanya, saya merasa bahwa tidak bisa untuk menyimpannya. Sempat mencari beberapa yayasan dan panti asuhan di daerah Jakarta Barat. Kebetulan memang kami tinggal di daerah Jakarta Barat. Akhirnya saya bertemu dengan Yayasan RUTH (Yayasan Rumah Tumbuh Harapan). Perjumpaan dengan Yayasan RUTH atau disebut juga Rumah RUTH, diperoleh oleh informasi dari teman saya. 

Rumah RUTH yang berlokasi di Bandung, merupakan salah satu tempat yang memfasilitasi wanita dengan Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD). Wanita KTD ini bisa karena korban perkosaan ataupun yang melakukan aktivitas seksual di luar pernikahan. Jadi, Wanita KTD umumnya belum menikah dan tidak di dampingi oleh calon ayah bayinya. Saat membaca Rumah RUTH jujur memiliki kesan tersendiri ketika mengetahui visi dan misinya. Rumah RUTH bukan sekedar memberikan tempat tinggal, namun memberikan pemahaman dan penerimaan terhadap teman-teman yang KTD. Sebab, saya merasa bahwa KTD menjadi salah satu momok yang tentunya akan berdampak penuh pada kehidupan wanita tersebut. Pengalaman mereka menjalankan kehamilan bukan dalam kondisi nyaman, namun bisa dipenuhi dengan rasa takut atapun bersalah. Semua perasaan yang tentunya bukan menimbulkan rasa positif.

Rumah RUTH menjadi angin segar yang memberikan kesejukan bagi mereka. Bahkan, Rumah RUTH memfasilitasi mereka dengan keterampilan dan konseling. Sehingga membuat mereka lebih berdaya dan dapat menjalankan kehidupan dengan lebih positif. Menariknya adalah, Rumah RUTH memberikan kelas Self Healing untuk mereka agar bisa menerima dirinya sendiri. Sedangkan untuk bayi-bayi yang dilahirkan, diberikan juga pengasuhan dan pelayanan seperti imunisasi, cek Hematologi, pijat bayi, dan terapi tumbuh kembang. Rumah RUTH menjadi paket lengkap untuk mereka yang membutuhkan. Tentunya semua bekerjasama dengan para ahlinya, psikolog dan rumah sakit rekanan. 

Jika membaca mengenai kisah-kisah di Rumah RUTH, tidak selamanya berakhir indah. Ada pula bayi yang dilahirkan dalam kondisi prematur dan butuh penanganan lebih lanjut. Pengalaman saya melahirkan dalam kondisi prematur dan Baby E perlu masuk NICU, membuat saya ikut merasakan apa yang mereka rasakan, khususnya pada ibu anak tersebut. Namun, tim Rumah RUTH tetap mendampingi ibu dan bayi sampai selesai. Bahkan memberikan pertolongan pula dari segi materi.

Saya percaya banyak orang baik saat ini. Melihat bagaimana Rumah RUTH mampu memfasilitasi segitu banyak wanita dan bayi, tentu menjadi hal positif yang disebarkan. Saya merasakan kebaikan dari berdirinya Rumah RUTH ini. Perkenalan saya dengan Rumah RUTH menyadarkan bahwa di luar sana masih ada yang mengalami kesusahan. Namun, ada juga orang yang berniat membantu dengan tulus. Bahkan tertulis tujuan Rumah RUTH didirikan adalah agar berkurangnya tindak aborsi akibat Kehamilan Tidak Diinginkan. Tentu semua bayi tidak ingin merasakan keadaaan buruk. Ia pun tidak tahu jika akan merasakan itu. Tindak aborsi tentu bukan menjadi jawaban dari keadaan yang terjadi. Rumah RUTH menjadi jawaban untuk kebaikan dan kebahagiaan lainnya. 

Buat teman-teman yang membaca tulisan ini dan tertarik untuk mencari tahu lebih lanjut tentang Rumah RUTH, bisa cek di Rumah RUTH ☺


Sumber Gambar : Canva, edit by me.

2 comments

  1. Aku baca sekilas tentang sejarah berikut visi dan misi RUmah RUTH di situs mereka. Sedih sekali angka aborsi di Indonesia ternyata sangat tinggi, dan yang makin bikin sedih ini terjadi pada wanita-wanita muda ):

    Semoga sisa perlengkapan Baby E bisa bermanfaat bagi para ibu yang ada di sana, ya. Stay strong, Devi! *peluk virtual*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Ci!

      Yes, betul banget. Pas aku baca jujur kaget juga, bahkan banyak juga yang di usia masih sekolah. Kebayang dulu pas umur segitu masih main dan sekolah, mereka malah harus bersiap untuk menjadi seorang ibu.

      Amin. Makasih yaaa ci! *hug*

      Delete

Halo, salam kenal!

Terimakasih ya atas kesediaannya untuk membaca tulisan ini. Boleh ditinggalkan komennya agar kita bisa berkomunikasi satu sama lain :)

Sampai berjumpa di tulisan-tulisan berikutnya.